Kamis, 19 Januari 2012

Memanggil Rejeki Dengan Umul Ratokah


Memanggil Rejeki dengan Doa Umul Ratokah
Memanggil Rejeki dengan Doa Umul Barokah
Penulis : Imam Ghazali
Ukuran buku : 14,5 cm x  21 cm tebal : 256 halaman
Sampul depan : Soft Cover
Penerbit : Mitrapress – Surabaya
Harga Rp. 16.000,-
Sinopsis : Rejeki yang barokah dan terus bertambah bisa dipanggil melalui doa. Ini berlaku bagi orang yang telah benar-benar yakin bahwa Allah swt. yang berhak memberinya. Oleh karena itu yang paling utama adalah menanamkan keyakinan yang benar-benar kuat bahwa Allah Maha Berkehendak, Allah Maha Pemberi Rejeki, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Kaya dan sebagainya. Keyakinan ini bisa dikuatkan dengan mencermati firmanNya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rejeki bagi siapa saja yang dikehendakiNya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rejeki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. QS. ar-Rum 37. Ayat di atas ditujukan kepada orang-orang yang beriman. “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman.” Seolah Allah menunjukkan, “Inilah kekuasaanNya dan kehendakKu atas kalian.” Bentuk tanda kekuasaanNya adalah Dia berhak memberikan rejeki atau menutup bagi manusia. Jika demikian, apakah yang kita andalkan? Banyak orang yang bekerja keras membanting tulang, tidak kenal siang dan malam, tetapi rejekinya masih belum lancar. Kesejahteraan hidupnya tidak meningkat. Sementara ada orang yang bekerja dengan santai, tidak terlalu membuang tenaga dan pikiran, namun rejekinya terus mengalir. Dalam rangka memanggil rejeki barokah dan terus bertambah, orang beriman seharusnya berikhtiar dengan disertai doa. Dengan berdoa, niscaya rejeki akan ditambah selain dari yang ditakdirkan. Sebab manusia itu telah mendapatkan bagian rejeki yang telah ditentukan dalam takdir. Jika ingin melebihi dari bagian itu, ada rejeki yang dijanjikan. Hal itu tergantung kita, bagaimana dapat meraih rejeki yang dijanjikan itu. Tentu saja, dengan disertai doa. Yakinkanlah hati ini bahwa Allah ikut menentukan keberhasilan kita dalam meraih cita-cita. Allah yang ikut campur dalam urusan rejeki. Dia berhak menyempitkan dan melapangkan rejeki seseorang.
Dan tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rejeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendakiNya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. QS. az-Zumar 52. Doa merupakan bagian dari ibadah. Bahkan sebagian ulama mengatakan doa tidak hanya bagian dari ibadah, tetapi dianggap sebagai ibadah. Shalat yang kita kerjakan adalah ibadah. Adapun kalimat-kalimat yang kita baca merupakan doa. Orang beriman kepada Allah membutuhkan doa. Karena doa termasuk sarana untuk mendekatkan diri kepada “Yang Memiliki Rejeki atau Yang Membagikan Rejeki.” Dalam sebuah hadis qudsi diterangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Luangkanlah waktumu untuk beribadah kepadaKu, niscaya Aku akan memenuhi dadamu dengan kekayaan dan menutup (menyingkirkan) kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesempitan (kegelisahan) dan Aku tidak akan menyingkirkan kefakiranmu.” Hadis Qudsi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar